Sabtu, 26 Maret 2022

, ,

Awal Dari Sebuah Cerita

Saya dibopong teman-teman
Sebuah foto yang sempat terabadikan.

Perlahan kesadaranku kembali, melihat ranjang-ranjang kosong dengan orang-orang berbaju putih berkeliaran. Sempat aku ingat, pakaianku disobek oleh perawat atau dokter lalu dibuang setelahnya. Ingatanku mungkin masih samar, namun setelahnya aku dibawa ke ruang rontgen hanya dengan selimut tipis. Masih tersisa sedikit air laut yang belum kering, pun terasa pendingin udara yang mampu menembus tipisnya selimut yang aku kenakan saat itu.

Beberapa mahluk yang tak aku kenali pun terlihat namun aku tak memperdulikannya, dingin lebih terasa mengganggu daripada mereka itu. Pada akhirnya aku ingin terlelap lagi karena aku kira ini mimpi, kemudian melupakan hal-hal aneh namun dingin terus membangunkanku. Entah berapa lama aku dibangsal tersebut, hanya dingin yang terasa.

Akhirnya aku melihat beberapa wajah yang aku kenali, temanku dan toolman dari jurusanku. Di saat itu aku tersadar, temanku bercerita bagaimana paniknya wali kelas dan teman-teman lainnya ketika aku tenggelam.

Beberapa temanku bercerita, bahwa mereka menemukanku mengambang tengkurap seperti mayat di pantai itu. Mereka kira tubuhku itu sampah, namun ketika didekati ternyata tubuh seseorang, dan setelah dibalik ternyata adalah aku. Ya, mungkin aku sudah mati saat itu jika dibiarkan begitu saja.

Setidaknya saat ini aku mengerti bagaimana keajaiban terjadi, tak perlu apa atau mengapa, apalagi bagaimana. Cukup terjadi saja, seperti halnya sampai saat ini aku masih dapat hidup dan mengetahui umurku sudah mencapai 27 tahun.

Setidaknya kejadian ini bisa menjadi jawaban kenapa aku menderita epilepsi, karena entah berapa lama aku berhenti bernapas di dalam air. Dan aku bersyukur, walau ditukar dengan epilepsi aku masih dapat hidup.