Tentang Nama Soeralaja

Nama "Soeralaja" merupakan sebuah identitas dari sebuah diri. Berawal dari nama saya sendiri yaitu Milzam Rifqi, Milzam memiliki arti berani dan Rifqi memiliki arti kasih sayang. Saya mencari arti katanya dalam Kamus Bahasa Sansekerta. Pada bahasa tersebut berani diartikan sebagai Sura, yang pada akhirnya saya tidak menemukan arti kasih sayang yang cocok dalam bahasa sansekerta. Dalam perenungan saya, terpikirkan kata Suralaya yang bisa dijadikan identitas. Dikemudian hari saya menemukan arti kata Suralaya yang merujuk pada sebuah kahyangan dalam dimensi pewayangan. Entah bagaimana bisa perenungan saya merujuk pada arah itu.

Suralaya, kahyangan tempat bersemayam para dewa, adalah tempat yang wingit, gawat keliwat-liwat, dan penuh wibawa. Dari sanalah sumber kekuatan yang menguasai jagad. Sebagi tempat persemayaman para dewa, sungguh sangat diluar jangkauan akal, seorangtitah ngarcapada mampu mencapainya, kecuali bahwa ia memiliki nyali dan kemampuan yang luar biasa. Sesuai namanya, sura berarti berani, dan laya yang berarti kematian, maka seorang titah yang kementhus menjejakkan kakinya di Suralaya wajib menyadari bahwa dirinya saat itu tengah berjudi dengan taruhan nyawa. Demikain wingitnya, sampai-sampai diibaratkan sato moro sato mati, jalmo moro keplayu. Dari singgasana yang penuh cahaya, kahyangan Suralaya memberikan nuansa yang penuh wibawa, tak terbatas kekuasaannya atas jagad yang gumelar, sak lumahing bumi, sak kurebing langit. Kewingitan Jonggringsalaka, sebutan lain untuk Suralaya, semakin terasa dengan keberadaan kawah Candradimuka, tempat para dewa nakal yang perlu diluruskan akhlak dan perilakunya. Sumber

Suralaya sendiri muncul pada Babad Tanah Jawi atau juga Nagarakretagama dengan tulisan Soera Latja yang merupakan tulisan Sansekerta yang dialfabetkan. Terinspirasi dari tulisan tersebut untuk memudahkan pembacaan sesuai dengan ejaan bahasa Belanda, dan pada akhirnya saya pangkas menjadi Soeralaja.